KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami
sehingga saya berhasil menyelesaikan karya tulis ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya tentang “VIST JEPARANESIA”.
Karya tulis ini disusun dan
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran IPS di SMP NEGERI 1
MAYONG Tahun Pelajaran 2017/2018.
Karya tulis ini berisikan
tentang informasi mengenai “VISIT JEPARANESIA”. Diharapkan karya tulis ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Jepara.
Saya menyadari bahwa karya
tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan
ini.
Akhir kata, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
karya tulis ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita. Amin.
Mayong, 12
Februari 2018
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A.
Latar Belakang ................................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................................. 3
C.
Tujuan Penulisan Karya Tulis .......................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 5
A.
Potensi Obyek Wisata yang ada di Jepara........................................................ 5
B.
Strategi Memasarkan Potensi Wisata Jepara.................................................... 16
BAB III KESIMPULAN ........................................................................................... 18
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 18
B. Saran.................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 20
LAMPIRAN................................................................................................................ 21
IDENTITAS................................................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pada beberapa tahun terakhir ini perkembangan sektor
pariwisata di Indonesia telah tumbuh
menjadi suatu industri yang mempunyai sumbangsih cukup besar dalam menghasilkan
devisa bagi negara. Hal ini tidak terlepas dari usaha pemerintah dalam
mengambil langkah-langkah dan kebijakan pembangunan pariwisata. Berbagai usaha
telah diupayakan untuk menumbuh kembangkan industri pariwisata di tanah air,
seperti kemudahan transportasi dan akomodasi, strategi komunikasi pemasaran dan
promosi, fasilitas yang memadai, penambahan dan pengembangan kawasan pariwisata
serta terus mengupayakan produk-produk wisata baru.
Berbicara mengenai pariwisata, salah satu potensi objek
wisata yang banyak diminati oleh wisatawan baik domestik maupun wisatawan manca
negara adalah wisata alam berupa pantai dan lautnya. Peningkatan ini terjadi
karena sejalan dengan meningkatnya fasilitas pendukung yang menunjang seperti
hotel-hotel mewah, berbagai macam wahana air serta fasilitas-fasilitas lainnya
seperti yang terdapat di sekitar pulau Jawa, Bali dan pulau-pulau lain di
Indonesia. Sama halnya yang terjadi di kawasan wisata baik laut, pantai, air
terjun dan pemandangan alam gunung yang berada di Jepara saat ini cukup
mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, bisa dilihat untuk
data rekapan terakhir daftar pengunjung wisata di jepara periode tahun
2005-2009, sebagai berikut :

Data di atas menunjukkan dinamika daftar jumlah wisatawan
yang mengunjungi kawasan objek wisata di Jepara yang menunujukan angka
perbandingan 60% : 40%, 60% untuk obyek wisata yang mengalami peningkatan
pengunjung sedangkan 40% untuk objek wisata yang mengalami penurunan jumlah
pengunjung, dengan rincian sebagai berikut: Obyek wisata yang mengalami
peningkatan jumlah pengunjung :
1. Ari-ari RA Kartini
2. Pantai Kartini
3. Pantai Bandengan
4. Taman Nasional Karimunjawa
5. Sonder Kalinyamat
6. Air Terjun Songgo Langit
Obyek wisata yang mengalami penurunan jumlah pengunjung:
1. Museum RA Kartini
2. Makam dan Masjid Mantingan
3. Benteng Portugis
4. Pulau Panjang
(Sumber : Berkas/file dari Humas/Sekretariat Dinas
Pariwisata)
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Potesni Wisata Apa saja yang berada di wilayah Kota Jepara ?
2.
Bagaimana Stretegi dalam memasarkan potensi wisata yang ada
di kota Jepara?
C.
TUJUAN PENULISAN KARYA TULIS
Adapun tujuan penyusunan karya tulis ini adalah sebagai
berikut :
1.
Tujuan Khusus
Tujuan penulisan laporan karya tulis ini adalah untuk tugas
mata pelajaran IPS di SMP NEGERI 1 MAYONG Tahun Pelajaran 2017/2018.
2.
Tujuan Umum
·
Penulis ingin memperkenalkan profile objek-objek wisata yang
ada di Jepara kepada pembaca.
·
Sebagai wawasan tambahan informasi serta memperanyak
pengetahuan.
·
Sebagai perbandingan antara teori di kelas dan kenyataan di
lapangan.
·
Sebagai latihan untuk memperlancar sastra dan bahasa.
·
Mengenal kebudayaan Nusantara.
·
Menanamkan rasa Cinta Tanah Air.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Potensi Wisata Alam Jepara
Kota Jepara
selain terkenal dengan kota ukir, juga mempunyai keindahan alam yang amat elok
terutama dengan keindahan alam pantainya. Sebagai kota yang terletak di wilayah
utara pulau Jawa maka tak heran lagi jika Jepara memiliki tempat wisata pantai
yang cukup banyak.
Sebenarnya ada
banyak tempat pariwisata di Kabupaten Jepara, yang terkenal disana adalah
wisata pantainya, karena memang Kabupaten Jepara dekat dengan laut. Ini adalah
beberapa tempat wisata yang sering dikunjungi baik oleh warga sekitar ataupun
dari luar Kabupaten Jepara.
Museum R.A. Kartini
Museum RA.
Kartini terletak di pusat kota atau tepatnya di sebelah utara alun-alun kota
Jepara. Museum RA Kartini termasuk jenis museum umum dan sekaligus sebagai
Obyek Wisata sejarah yang dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Jepara selaku Dinas Teknis yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah.
Museum ini
dibuka setiap hari dan sering dikunjungi para wisatawan baik wisatawan
mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus). Museum RA Kartini
didirikan pada tanggal 30 Maret 1975 pada masa pemerintahan Bupati Soewarno
Djojomardowo, SH, sedangkan peresmiannya dilakukan pada tanggal 21 April 1977
oleh Bupati KDH Tingkat II Jepara, Soedikto, SH.
Tujuan didirikan
museum ini adalah untuk mengabadikan jasa-jasa perjuangan RA Kartini dengan
cara mendokumentasikan, memamerkan, dan memvisualkan benda-benda bersejarah
peninggalan milik kakak kandungnya serta benda warisan budaya lainnya yang
banyak ditemukan di daerah Kabupaten Jepara. Gedung museum dibangun di atas
areal seluas 5.210 m2 dengan luas bangunan 890 m2 dan terdiri dari tiga buah
gedung.
RUANG I Ruang
ini berisi koleksi peninggalan RA Kartini berupa benda-benda dan foto-foto
miliknya semasa masih hidup antara lain :
(Satu) set meja
kursi tamu yang masih asli terbuat dari kayu jati dengan ukiran khas motif Jawa
kuno; Lukisan wajah beliau pada saat melangsungkan pernikahannya dengan Bupati
Rembang, Raden Mas Adipati Djoyodiningrat pada tanggal 12 Nopember 1903; Foto
contoh tulisan dalam bahasa Belanda yang ditujukan kepada sahabatnya di negeri
Holland;
Meja belajar;
Piring dan mangkok; Hasil keterampilan tangan muridnya berupa renda; Alat untuk
membatik berupa canting milik RA Kartini; Silsilah RA Kartini; Serambi belakang
pendopo Kabupaten; Botekan, sebuah tempat untuk menyimpan jamu sebagai
persiapan pada saat RA Kartini akan dilahirkan; Mesin jahit kepunyaan muridnya
yang sampai sekarang masih dapat dioperasikan.
Benteng Portugis
Salah satu obyek
wisata andalan di Jepara adalah Benteng Portugis yang terletak di Desa
Banyumanis Kecamatan Keling atau 45 km di sebelah utara Kota Jepara, dan untuk
mencapainya tersedia sarana jalan aspal dan transportasi regular.
Dilihat dari
sisi geografis benteng ini nampak sangat strategis untuk kepentingan militer
khususnya zaman dahulu yang kemampuan tembakan meriamnya terbatas 2 s/d 3 km
saja. Benteng ini dibangun di ats sebuah bukit batu di pinggir laut dan persis
di depannya terhampar Pulau mondoliko, sehingga praktis selat yang ada di depan
benteng ini berada di bawah kontrol Meriam Benteng sehingga akan berpengaruh
pada pelayaran kapal dari Jepara ke Indonesia bagian timur atau sebaliknya.
Pada tahun 1619,
kota Jayakarta/Sunda Kelapa dimasuki VOC Belanda, dan saat ini Sunda Kelapa
yang diubah namanya menjadi Batavia dianggap sebagai awal tumbuhnya penjajahan
oleh Imperialis Belanda di Indonesia. Sultan Agung Raja Mataram sudah merasakan
adanya bahaya yang mengancam dari situasi jatuh nya kota Jayakarta ke tangan
Belanda. Untuk itu Sultan Agung mempersiapkan angkatan perangnya guna mengusir
penjajah Belanda.
Tekad Raja
Mataram ini dilaksanakan berturut-turut pada tahun 1628 dan tahun 1629 yang
berakhir dengan kekalahan di pihak Mataram.
Kejadian ini membuat Sultan Agung berpikir bahwa VOC Belanda hanya bisa dikalahkan lewat serangan darat dan laut secara bersamaan, padahal Mataram tidak memiliki armada laut yang kuat, sehingga perlu adanya bantuan dari pihak ketiga yang juga berseteru dengan VOC yaitu Bangsa Portugis.
Kejadian ini membuat Sultan Agung berpikir bahwa VOC Belanda hanya bisa dikalahkan lewat serangan darat dan laut secara bersamaan, padahal Mataram tidak memiliki armada laut yang kuat, sehingga perlu adanya bantuan dari pihak ketiga yang juga berseteru dengan VOC yaitu Bangsa Portugis.
Pulau panjang
Pulau Panjang
terdapat di sebelah barat Pantai Kartini berjarak sekitar 1,5 km. merupakan
pulau berpantai landai dan berpasir putih. Pulaunya rimbun karena beberapa
jenis tanaman keras tumbuh di sana. Pohon-pohonya yang tinggi sangat menarik
bagi berbagai jenis burung (camar, bangau, blekok) untuk tinggal dan berkembang
biak.
Pengunjung dapat
mengelilingi pulau dengan berjalan menyusuri pantai atau menyusuri jalan
(paving block) sambil menikmati pemandangan di kanan kiri. Selain itu, pantai
berpasir putih dan laut dangkal dengan terumbu karang juga merupakan
pemandangan yang cukup menarik, terutama bagi yang suka mancing dan mandi laut.
Di Pulau Panjang
juga terdapat makam tokoh islam (seorang guru), Syeikh Abu Bakar namanya.
Terdapat pula mercusuar yang sampai sekarang masih berfungsi untuk memandu
kapal-kapal yang mengarungi Laut Jawa.
Untuk sampai di
Pulau Panjang dapat memanfaatkan perahu wisata “Sapta Pesona” dari Pantai
Kartini atau Pantai Bandengan dengan tarif yang relatif murah. Bagi yang ingin
berkemah tidak perlu khawatir, karena di sana juga tersedia sarana MCK yang
cukup memadai.
Karimunjawa
Karimunjawa
terdiri dari 3 desa (Karimun, Kemojan dan Parang).Obyek wisata Bahari terpadu
Taman Nasional Laut Karimunjawa ini merupakan salah satu kawasan wisata
unggulan di tingkat regional bahkan International, Karimunjawa memiliki
keindahan alam bawah laut yang alami/perawan dan sangat menakjubkan, dengan
aneka jenis terumbu karang yang paling lengkap di dunia, biota laut dan ikan
karang beraneka warna, hamparan pasir putih di setiap pulau dari 27 pulau yang
ada menjadikan Karimunjawa laksana surga bagi pengunjung wisatawan baik
mancanegara maupun domestik.
Kebijakan
pengembangan pariwisata di Taman Nasional Karimunjawa diarahkan pada wisata
berwawasan lingkungan, minat khusus atau sering disebut
Ekowisata/Ecotourism/wisata alam dan ekosistem utama kawasan. Adapun wisata
alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagaian dari kegiatan wisata yang bersifat
wisata minat khusus yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara
untuk menikmati gejala keunikan dan keindahan alam di Taman Nasional, sedangkan
ekosistem utama kawasan adalah Hutan Hujan Tropis Dataran rendah, Hutan
Mangrove, Terumbu Karang, Hutan Pantai, Padang lamun dan rumput laut.
Pantai Kartini
Obyek Wisata
Pantai Kartini terletak 2,5 km ke arah barat dari Pendopo Kabupaten Jepara.
Obyek wisata ini berada di kelurahan Bulu kecamatan Jepara dan merupakan obyek
wisata alam yang menjadi dambaan wisatawan.
Berbagai sarana
pendukung seperti dermaga, sebagian aquarium Kura-kura, motel, permainan
anak-anak (komedi putar, mandi bola, perahu arus), dan lain-lain telah tersedia
untuk para pengunjung. Suasana di sekitar pantai yang cukup sejuk memang
memberikan kesan tersendiri buat pengunjung, sehingga tempat ini sangat cocok
untuk rekreasi keluarga atau acara santai lainnya.
Di tempat ini
pula para pengunjung dapat melepaskan lelah dengan duduk-duduk di bawah gazebo
sambil menghirup udara segar bersama terpaan angin laut, terdapat pula deretan
toko souvenir kerajinan laut yang dapat dijadikan buah tangan para wisatawan.
Kawasan dengan
luas lahan 3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai jalur
transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut Nasional Karimunjawa dan Pulau
Panjang. Sekarang juga sudah tersedia sarana transportasi ke Karimunjawa dari
dermaga Pantai Kartini yaitu KMP. MURIA (waktu tempuh 6 jam) dan Kapal Cepat
KARTINI I (waktu tempuh 2,5 jam).
Berlokasi di
Desa Bondo Kecamatan Bangsri 17 km. dari pusat kota. Pantai sepanjang + 2 km
berpasir putih dan di sekitar pantai banyak pohon peneduh yang didominasi jenis
pandan.
Pada saat musim
barat ombaknya cukup besar, namun setelah itu airnya tenang dan jernih.
Didukung lautnya yang dangkal, lokasi ini sangat baik untuk mandi laut. Apalagi
sekarang sudah ada inisiatif masyarakat untuk menyediakan shower room dan ban
untuk disewakan.
Dari pantai ini
dapat terlihat jelas PLTU Tanjung Jati B yang begitu megah. Di sebelah utara
PLTU terdapat karang dalam seluas ratusan km2 dengan kedalaman 35 m – 50 m
dengan bermacam jenis ikan sangat pas untuk yang hobi memancing. Pantai Empu
Rencek Wilayah Jepara terkenal dengan keindahan pantai pasir putih, hampir
semua pantai yg berpasir putih untuk dijadikan tempat wisata,salah satu yang
tak kalah menarik yaitu pantai Empu rancak,kawasan ini banyak ditemui pilihan
makanan menu seafood.
Pantai Empu
Rancak terlentak di Desa Karang Gondang, Kecamatan Mlonggo. Pantai ini masih
terlihat sepi, sebab memang belum banyak yang mengenal wilayah ini. Namun sejak
empat tahun terakhir, kawasan ini sudah mulai dikelola secara swadaya oleh
masyarakat setempat. Dengan memanfaatkan keindahan pantai dan tumbuh-tumbuhan
rimbun di sekelilingnya.
Pantai Tirta Samudra (Bandengan beach)
Pantai Tirto
Samudro atau yang dikenal oleh masyarakat umum dengan sebutan Pantai Bandengan
terletak 7 km sebelah utara dari pusat kota. Pantai yang airnya jernih dan
berpasir putih ini sangat cocok untuk lokasi mandi . tak jarang para wisatawan
yang datang ke obyek ini sengaja melakukan mandi laut. Umumnya mereka
anak-anak, remaja dan para wisatawan manca Negara. Biasanya saat yang paling
disukai adalah pada waktu pagi hari dan di saat sore menjelang senja dimana
akan tampak panorama sunset yang memukau.
Di lokasi ini
pula kita dapat bersantai ria dan duduk duduk di atas shelter sambil menikmati
semilir angin pantai serta udara yang masih alami (tanpa polusi). Kawasan obyek
wisata yang lahannya cukup luas dan sebagian besar ditumbuhi rerimbunan
pohon-pohon pandan ini memang cocok untuk kegiatan remaja seperti kemah, volley
pantai, sepeda santai atau kegiatan-kegiatan serupa. Selain itu pula di dalam
area obyek wisata ini sering digunakan ajang permainan moto cross dan
pertunjukan festival layang-layang baik regional, nasional maupun
internasional.
Obyek wisata ini
dapat di jangkau dengan mudah oleh kendaraaan umum, sebab sudah tersedia
prasarana jalan yang sudah beraspal dan sudah ada angkutan kota yang langsung
menuju lokasi obyek wisata tersebut. Sedangkan makanan khas yang dapat
dinikmati oleh para pengunjung di obyek wisata tersebut yaitu kerang rebus,
rajungan, ikan bakar serta pindang srani.
Menurut catatan
sejarah, pantai Bandengan ternyata masih terkait erat dengan kehidupan Pahlawan
Nasional yang juga tokoh emansipasi wanita yaitu RA Kartini pantai tersebut
merupakan tempat yang menarik yang menjadi kenangan manis buat putra putri
Bupati Jepara ini. Gadis yang lincah dengan panggilan TRINIL ini semasa
kecilnya sering sekali berwisata ke pantai ini bersama Bangsawan Hindia Belanda
yaitu Ny. Ovink Soer (Isteri asisten residen) bersama suaminya, pada saat
liburan pertama menjelang kenaikan kelas mengajak RA Kartini beserta
adik-adiknya Roekmini dan Kardinah untuk menikmati keindahan pantai tersebut.
Kartini dan
kedua adiknya mengikuti Ny. Ovink Soer mencari kerang sambil berkejaran
menghindari ombak yang menggapai kaki mereka. Kepada Kartini ditanyakan apa
nama pantai tersebut. Di jawab dengan singkat “Pantai Bandengan” kemudian Ny.
Ovink Soer mengatakan di Holland pun ada pantai yang hampir sama dengan Pantai
Bandengan, hanya ada sedikit perbedaan bahwa airnya dingin namanya
SCHEVENINGEN. Secara spontan Kartini menyela “..kalau begitu kita sebut saja
Pantai Bandengan ini dengan “KLEIN SCHEVENINGEN”.
Berawal dari hal
di atas, maka sampai sekarang Pantai Bandengan terkenal dengan sebutan KLEIN
SCHEVENINGEN (bahasa Belanda : KLEIN berarti pantai dan SCHEVENINGEN yaitu nama
pantai di negeri Belanda).
Selain Pantai
Bandengan merupakan tempat yang pernah mengukir sejarah perjalanan cita-cita RA
Kartini. Di pantai itulah RA Kartini dan Mr. Abendanon mengadakan pembicaraan
empat mata yang berhubungan dengan permohonannya untuk belajar ke negeri
Belanda, meskipun ahirnya secara resmi permohonannya kepada pemerintah Hindia
Belanda ditarik kembali dan biaya yang sudah disediakan buat RA Kartini
diberikan kepada pemuda berasal dari Sumatera yaitu Agus Salim (KH. Agus Salim
alm.).
Sementara itu
dikisahkan bahwa obyek wisata Pantai Bandengan masih ada keterkaitanya dengan
legenda asal usul Karimunjawa. Dalam legenda itu disebutkan bahwa karena
terdorong rasa prihatin akan perilaku anaknya yang nakal/bandel, maka Sunan
Muria memerintahkan puteranya yaitu Amir Hasan pergi ke utara menuju sebuah
pulau yang nampak “kremun-kremun” dari puncak Gunung Muria. Kepergian ini
dengan tujuan untuk memperdalam sekaligus mengembangkan ilmu agama. Kelak pulau
yang dituju itu dinamakan Pulau Karimunjawa. Dalam perjalanan itu sampailah
mereka di pantai yang banyak terdapat paya-paya dan ikan banding. Sampai
sekarang tempat ini dinamakan Desa Bandengan dan pantai yang terletak di desa
itu disebut pula Pantai Bandengan.
Air Terjun Songgolangit
Obyek wisata Air
Terjun Songgolangit Jepara ini terletak di desa Bucu kecamatan Kembang 30 km
sebelah utara dari kota Jepara. Air terjun ini mempunyai ketinggian 80 meter
dan lebar 2 meter. Konon menurut cerita bahwa tempat ini akan menjadikan awet
muda bagi para pengunjung yang melakukan cuci muka ataupun mandi.
Panorama alam di
sekitar obyek wisata ini begitu indah dan udaranya cukup nyaman, sehingga
sangat cocok untuk acara santai atau kegiatan rekreasi lainnya. Di tempat pula
banyak dijumpai kupu-kupu yang beraneka ragam jumlahnya dengan warna-warni yang
cukup indah. Unyuk mencapai obyek wisata tersebut dapat ditempuh dengan
kendaraan roda 2 maupun roda 4 dengan kondisi jalan beraspal.
Menurut legenda,
Dikisahkan ada seorang jejaka yang berasal dari desa Tunahan menjalin cinta
dengan seorang gadis cantik asal Dukuh Sumanding Desa Bucu Kecamatan Kembang.
Jalinan cinta mereka ahirnya berlanjut hingga ke jenjang perkawinan. Di sini
diceritakan bahwa antara desa Tunahan dan desa Bucu terbentang sungai (sekarang
ini sungai yang berada di atas obyek wisata tersebut airnya mengalir ke bawah
menjadi air terjun). Pada zaman dahulu seorang laki-laki melamar seorang
perempuan harus membawa perabotan dapur seperti wajan, piring, gelas, dll.
Serta membawa hewan piaraan kerbau, sapi, kambing,dll.
Pada suatu fajar
si isteri bersiap menyiapkan makanan pagi untuk si suami tercinta. Dalam
penyediaan sarapan tersebut si isteri kurang hati-hati sehingga menimbulkan
suara-suara alat dapur yang saling bersentuhan. Alkisah, sang mertua menegur
anaknya : “Ojo glondhangan, mengko mundhak bojomu tangi” atau dalam bahasa
Indonesia : “Jangan gaduh, nanti suamimu terbangun”. Rupanya si suami salah
mendengar “Kerjo kok glondhangan, rumangsamu barange bojomu” atau dalam bahasa
Indonesia “Kerja kok gaduh, memangnya barang bawaan suamimu”.
Pada saat itu
juga si suami merasa tersinggung dengan perkataan sang mertua itu, kemudian
pada suatu tengah malam kedua pengantin tersebut berniat pergi dari rumah untuk
pindah ke tempat asal suami dengan mengendarai pedati/gerobak yang ditarikoleh
sapi. Oleh karena jalannya begitu gelap, maka pedati yang mereka naiki salah
jalan (kesasar) sehingga terasa pedati tersebut masuk jurang yang sangat dalam
dan sepasang pengantin tersebut hilang tidak ada yang mengetahui keberadaanya.
Legenda tersebut
bersifat turun temurun dan masih melekat kuat di hati masyarakat setempat
sehingga merupakan pantangan antara orang-orang desa Tunahan dan desa Bucu
untuk hidup sebagai suami isteri, karena dikuatirkan hubungan rumah tangga
mereka akan mengalami kemelut.
Sedangkan dinamakan air terjun Songgolangit, karena dilihat dari bawah maka air terjun tersebut tampak seakan akan menyangga horizon langit.
Sedangkan dinamakan air terjun Songgolangit, karena dilihat dari bawah maka air terjun tersebut tampak seakan akan menyangga horizon langit.
Konon ceritanya
air terjun ini ditunggui oleh sepasang suami isteri yang ikut menjaga
kenyamanan para wisatawan yang menikmati keindahan obyek wisata tersebut,
karena mereka merasa bahwa pengunjung-pengunjung adalah tamunya yang perlu
dihormati dijaga keamanan dan kenyamannya.
B.
Strategi Memasarkan Potensi Wisata Jepara
Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan manajemen untuk
mencapai suatu tujuan, namun untuk mencapai tujuan tersebut strategi tidak
berfungsi sebagai peta jalan yang menunjukkan arah saja, tapi harus menunjukkan
bagaimana taktik operasionalnya (Effendy, 1992:29).
Dari pernyataan tersebut bisa diambil kesimpulan bahwa
strategi merupakan faktor penting dalam pengembangan komunikasi pemasaran yang
terencana yaitu ketika menentukan arah dan cara-cara untuk mencapai tujuan
pemasaran dan dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan.
Di dalam penelitian ini erat kaitannya membicarakan mengenai strategi
yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Jepara dalam mempromosikan
Potensi Wisata Alam Jepara sehingga mengalami peningkatan jumlah pengunjung
selama lima tahun terakhir pada periode 2005-2009. Karena dengan adanya
strategi inilah yang menjadikan rancangan program-program promosi dan publikasi
Dinas Pariwisata Jepara bisa berjalan sesuai harapan dan membuahkan hasil.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pantai Wisata Alam Yang ada di Jepara
memiliki potensi yang cukup besar. Potensi – potensi yang ada akan memberikan
dampak positif bagi masyarakat umum. Pantai-Pantai yang ada di Jepara merupakan
obyek wisata bahari yang menawarkan keindahan panorama yang indah, serta
aktifitas Pantai yang menyenangkan. Untuk menuju ke salah satu wisata yang ada
di Jepara jalan yang dilalui bermacam-macam, berliku-liku, dan dihiasi dengan
pemandangan yang begitu indah, jadi wisatawan yang datang ke Jepara banyak
dikunjungi wisatawan karena pemandangannya yang indah dan mempesona.
Dengan adanya promosi kepada
masyarakat umum, Potensi Wisata Alam Jepara akan menjadi Obyek Wisata yang akan
ramai dikunjungi bayak wisatawan dari dalam maupun luar kota.
B.
SARAN
Pada akhir – akhir penyusunan Tugas
ini, penulis memberikan saran yang diharapkan dapat membantu atau berguna bagi
segala kekurangan yang ada maupun dijadikan bahan pertimbangan bagi
perkembangan Wisata Alam Jepara. Adapun saran – saran yang diberikan antara
lain :
1. Meningkatkan
fasilitas dan menambah sarana umum yaitu kamar mandi atau toilet, akomodasi/
penginapan, agar wisatawan dapat mengina di dilingkugan obyek wisata.
2. Menambah
kegiatan promosi dan memperluas target pemasaran untuk meningkatkan hasil
penjualan yang artinya memperbanyak wisatawan lokal maupun domestik yang datang.
3. Memperbaiki
akses jalan menuju obyek wisata agar memudahkan wisatawan yang akan berkunjung
ke obyek wisata.
4. Memudahkan
akses transportasi menuju obyek wisata seperti adanya transportasi khusus menuju
Obyek wisata.
5. Mengembangkan
aktifitas agar wisatawan tidak jenuh berlama-lama berada di obyek wisata,
seperti : memancing, memperbanyak gardu pandang, dan menambah arena permainan.
6.
Mengembangkan moda transportasi tradisional
seperti andong, karena moda trasportasi tersebut dapat menarik wisatawan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN






IDENTITAS
NAMA : MUHAMMAD NUR IVAN
TTL : JEPARA 30 MARET 1995
UNIVERSITAS : IAIN KUDUS
ALAMAT : DESA TIGAJURU MAYONG JEPARA
MOTTO : AJINOMOTTO
makasih atas informasinya yooo mas
BalasHapus