KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Kuasa atas segala Rahmat, sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan tugas ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin sangat sederhana.
Tugas ini berisikan tentang pengertian seni
budaya. Semoga tugas ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Tugas ini saya
akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas ini.
Penulis
Minggu, 25
Februari 2018
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A.
Latar Belakang .................................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
C.
Tujuan Penulisan ............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2
A.
Pendidikan Membangun Karakter....................................................................... 2
B.
Pendidikan Membangun Karakter Bangsa .......................................................... 3
BAB III KESIMPULAN .............................................................................................. 5
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 5
B. Saran................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 6
LAMPIRAN.................................................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan alat utama yang
berfungsi untuk membentuk dan membangun karakter bangsa. Saat ini bangsa
Indonesia sedang mengalami krisis multi dimensi, sesuai fungsinya maka
pendidikan merupakan objek yang harus ditinjau kembali. Karena rapuhnya
karakter suatu bangsa, pastilah diawali dan disebabkan oleh rapuhnya pendidikan
karakter di bangku-bangku akademik.
Pendidikan, di samping untuk mengembangkan
daya nalar kritis-kognitif, juga merupakan upaya berkelanjutan untuk membangun
dan membentuk karakter. Penanaman nilai-nilai akhlak, moral dan budi pekerti
sebagaimana tertuang dalam undang-undang pendidikan nasional Republik Indonesia
nomor 20 tahun 2003 harus menjadi dasar utama dalam pola pelaksanaan dan
evaluasi sistem pendidikan nasional.
B.
Rumusan masalah
Adapun sebagai
rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana Peran Pendidikan dalam Membangun
Karakter ?
2. Bagaimana Peran Pendidikan dalam Membangun
Karakter Bangsa ?
C.
Tujuan
Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memahami tentang pendidikan dalam membangun
karakter bangsa
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pendidikan Membangun Karakter
Karakter merupakan nilai-nilai perilaku
manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap,
perasaan, pekataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata
karma, budaya dan adat istiadat. Pendidikan karakter adalah suatu sistem
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri,
sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan
kamil.
Dalam pendidikan karakter di sekolah,
semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen
pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian,
kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan
sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana
prasarana, pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Saat ini pendidikan karakter sedang
menjadi isu utama dalam dunia pendidikan di Indonesia, harapannya melalaui
pendidikan karakter tersebut mamapu menjadi landasan utama dalam mewujudkan
Indonesia yang lebih baik dalam berbagai bidang dalam bernegara, banyak orang
tahu jalan untuk naik, namun banyak yang tidak tahu jalan untuk turun (Suwido
Tono 2000:123).
Dalam proses pembentukan sikap atau
karakter yang lebih baik untuk setiap anak bangsa memang harus didik sejak
lahir, permasalahan mengenai karakter setiap orang memang merupakan hubungannya
dengan fitrah ilahi, namun untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan suatu
pendukung yaitu lingkungan. Lingkungan yang baik maka sangatlah mungkin untuk
menciptakan setiap individu yang baik pula.
Unsur terpenting
dalam membangun karakter adalah pikiran karena pikiran, yang di dalamnya
terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman hidupnya, merupakan
pelopor segalanya. Program ini kemudian membentuk sistem kepercayaan yang
akhirnya dapat membentuk pola berpikirnya yang bisa mempengaruhi perilakunya.
Jika program yang
tertanam tersebut sesuai dengan prinsip-prinsip kebenaran universal, maka
perilakunya berjalan selaras dengan hukum alam. Hasilnya, perilaku tersebut
membawa ketenangan dan kebahagiaan. Sebaliknya, jika program tersebut tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip hukum universal, maka perilakunya membawa
kerusakan dan menghasilkan penderitaan. Oleh karena itu, pikiran harus mendapatkan
perhatian serius.
B.
Pendidikan Membangun Karakter
Bangsa
Pendidikan untuk
pembangunan karakter pada dasarnya mencakup pengembangan substansi, proses dan
suasana atau lingkungan yang menggugah, mendorong dan memudahkan seseorang
untuk mengembangkan kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan ini
tumbuh dan berkembang dengan didasari oleh kesadaran, keyakinan, kepekaan dan
sikap orang yang bersangkutan.
Dengan demikian,
karakter bersifat inside-out, dalam arti bahwa perilaku yang berkembang menjadi
kebiasaan baik ini terjadi karena adanya dorongan dari dalam, bukan karena
adanya paksaan dari luar. Ada orang yang menyatakanan bahwa ’turis’ Indonesia
yang bepergian ke Singapura atau Jepang akan berperilaku tertib di jalan raya
atau di tempat-tempat umum, karena aturan yang sangat tegas dan keras di sana.
Namun, saat pulang kembali ke Indonesia, mereka kembali pada kebiasaan
lama, yaitu ’liar’ di jalan raya, tidak peduli tata-krama dan aturan lalu
lintas. Jadi, perilaku tertib di Singapura atau Jepang bukanlah karakter
orang-orang yang bersangkutan.
Peranan Pendidikan
Nasional Dalam Pembangunan Karakter Bangsa bahwa pendidikan kebangsaan bila
dilihat dari kacamata pertahanan sebuah negara, dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu pendidikan militer dan non militer. Di negara maju seperti
Jepang, mereka menerapkan pertahanan rakyat semesta atau wajib militer. Dalam
wajib militer ini tidak hanya diberikan pelatihan fisik saja namun diberikan
juga pendidikan bela negara yang menanamkan pembentukan karakter sebuah bangsa.
Melihat pendidikan dan pertahanan sebuah bangsa selalu berkaitan, karena dengan
pendidikan kebangsaan yang baik akan tercipta suatu kebhinekaan, dimana hal
tersebut akan menjadi modal pertahanan sebuah negara. setiap percikan budaya merupakan
bagian dari ke-Indonesiaan untuk mengisi ulang jati diri bangsa Indonesia.
menghimbau seluruh peserta Rembuk Nasional menjaga nilai-nilai budaya bangsa
Indonesia, termasuk bahasa. Hal ini menjadi penting karena melihat bahasa
sebagai suatu proses pertama transformasi nilai-nilai karakter bangsa. Beliau
berharap dengan pengamalan budaya ini dapat menyaring persepsi dan
pandangan-pandangan yang mengikis karakter
Di tengah derasnya
arus informasi, menganggap bahwa masyrakat Indonesia cenderung tidak tertarik
lagi pada buku dan bacaan-bacaan. Masyarakat Indonesia lebih tertarik kepada
gambar dan tayangan-tayangan, hal ini mempengaruhi persepsi kita sebagai
bangsa Indonesia. Diharapkan pendidikan Indonesia kembali pada budaya gemar
membaca buku.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam pendidikan
karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus
dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi
kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau
pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas atau
kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan ethos
kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Kesimpulan bahwa
pendidikan karakter yang terpenting dimulai dari seorang ibu. Betapapun kuatnya
pengaruh sekolah formal, informal dan non formal, Ibulah yang menanamkan
nilai-nilai yang diperlukan dalam kehidupan. Ibu mengajarkan semangat juang dan
pantang menyerah. Selain ibu, faktor lingkungan seperti rumah yang nyaman
dan kondusif adalah tempat yang paling tepat bagi seorang anak untuk
menumbuhkan rasa percaya diri, berdaya saing dan beradab.
B.
Saran
Keterpaduan Pendidikan Karakter adalah
kegiatan pendidikan. Pendidikan Karakter diharapk menjadi kegiatan-kegiatan
diskusi, simulasi, dan penampilan berbagai kegiatan sekolah untuk itu guru
diharapkan lebih aktif dalam pembelajarannya Lingkungan sekolah yang positif
membantu membangun karakter. Untuk itu benahi
lingkungan sekolah agar menjadi lingkungan yang positif. Guru harus disiplin
lebih dulu siswa pasti akan mengikuti disiplin
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan Sumodiningrat
(2011), Strategi Umum
Pembangunan Karakter Bangsa, Konferensi Guru Besar II di
Surabaya 04 Maret 2009, di : BUKU-KGB-2, AUP, 2011
Kiki Handini (2012) Peran
Pendidikan dalam Membangun Karakter Bangsa
LAMPIRAN





Tidak ada komentar:
Posting Komentar