Interaksi
Sosial Disosiatif
Interaksi sosial
disosiatif disebut juga dengan oposisi, yang artinya bertentangan dengan
seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi sosial
disosiatif dibedakan menjadi bebeama bentuk, antara lain sebagai berikut...
1.
Persaingan
(competition)
Persaingan merupakan
proses sosial ketika terdapat ke-2 pihak atau lebih saling berlomba melakukan
sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingn terjadi jikalau beberapa
pihak menginginkan sesuatu dengan jumlah yang terbatas ataupun menjadi pusat
perhatian umum. Seperti, ribuan remaja bersaing agar masuk jajaran 12 besar
penyanyi idola. Persaingan dilakukan atas norma dan nilai yang diakui bersama
dan berlaku di masyarakat tersebut. Kemungkin kecil, persaingan menggunakan
kekerasan ataupun ancaman. Jadi, dapat disebut bahwa persaingan dilakukan
dengan sehat atau sportif. Persaingan disertai dengn kekerasan, bahaya, atau
keinginan untuk merugikan pihak lain, hal ini dinamakan dengan persaingan tak
sehat dan bukan lagi disebut dengan persaingan akan tetapi telah menjurus
kepada permusuhan atau persengketaan.Hasil dari persaingan harus diterima
dengan kepala dingin, tanpa dendam sedikit pun. Mulai dari awal, Setiap pihak
yang bersaing menyadari akan ada yang menang dan kalah.
Macam-Macam Contoh
Persaingan - Perhatikan beberapa contoh persaingan berikut ini...
Contoh persaingan pada bidang ekonomi:
persaingan antara produsen barang sejenis dalam merebut pasar yang terbatas
-
Contoh persaingan dalam sesuatu
kedudukan: persaingan untuk menduduki jabatan strategis
-
Contoh persaingan dalam hal kebudayaan:
persaingan dalam penyebaran ideologi, pendidikan, dan unsur kebudayaan yang
lain.
Fungsi Persaingan - Persaingan memiliki
beberapa fungsi antara lain sebagai berikut..
-
Menyalurkan keinginan individu atau
kelompok yag sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi seluruhnya
secara serentak. Contohnya, membangun jalan desa atau memperbaiki pos keamanan
di permukiman.
-
Menyalurkan kepentingan dan nilai dalam
masyarakat, paling utama kepentingan dan nilai dengan menimbulkan konflik.
Contohnya, dalam Provinsi Aceh warganya tak boleh berpakaian minim ataupun
pendek, mereka harus berpakaian islami.
-
Menyeleksi individu dengan pantas
memperoleh kedudukan dan peran yang sesuai secara kemampuannya.
2.
Kontravensi
Kontravensi adalah
sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya perselisihan (konflik)
terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan tanda ketidakpastian,
keraguan, penolakan, dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka.
Penyebab kontravensi adalah perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dan
pendirian kalangan lainnya dalam masyarakat ataupun dapat juga pendirian
menyeluruh masyarakat.
Macam-Macam Bentuk
Kontrakvensi - Menurut Leopald von Wiese dan Howard Becker, terdapat lima
bentuk kontravensi antara lain sebagai berikut....
-
Kontravensi umum, seperti penolakan,
keengganan, protes, perlawanan, gangguan, dan mengancam pihak lawan.
-
Kontravensi sederhana, seperti
menyangkal pernyataan orang di depan umum.
-
Kontravensi intensif, seperti
penghasutan dan penyebaran desas-desus.
-
Kontravensi rahasia, seperti membocorkan
rahasia atau berkhianat.
-
Kontravensi taktis, misalnya mengejutkan
kelompok lawan provokasi dan intimidasi.
3.
Pertikaian
Pertikaian adalah
proses sosial sebagai bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian,
perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena adanya perbedaan
yang semakin tajam antara kalangan tertentu dalam masyarakat. Kondisi perbedaan
yang semakin tajam mengakibatkan amarah dan rasa benci yang mendorong adanya
tindakan untuk melukai, menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Jadi,
pertikaian muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan
atau tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewan ancaman atau kekerasan.
4.
Pertentangan
atau konflik (conflict)
Pertentangan atau
konflik adalah suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan. Konflik biasa terjadi dengan
disertai ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi karena adanya perbedaan
pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu
maupun kelompok, dan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cepat dengan
menimbulkan disorganisasi sosial.
Perbedaan-perbedaan ini
akan memuncak menjadi pertentangan karena keinginan-keinginan individu tidak
dapat diakomodasikan. Akibatnya, tiap individu atau kelom berusaha
menghancurkan lawan dengan ancaman atau kekerasan. Pertentangan kebanyakan yang
berperan adlaam perasaan. Persaan dapat mempertajam adanya perbedaan sehingga
kedua pihak berusaha saling menghancurkan. Contohnya perasaan yang menimbulkan
konflik adalah benci, iri dan sentimen. Pertentangan tidak selalu bersifat
negatif. Pertentangan menjadi alat untuk menyesuaikan norma-norma yang telah
ada sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pertentangan juga menghasilkan suatu
kerja sama karena kedua pihak saling introspeksi untuk mengadakan
perbaikan-perbaikan. Contoh dampak positif pertentangan (konflik) adalah
perombakan aturan-aturan yang membatasi hak politik warga negara di masa Orde
Baru.
Bentuk-Bentuk
Pertentangan - Pertentangan memiliki bentuk-bentuk khusus antara lain sebagai
berikut...
-
Pertentangan pribadi, adalah individu
yang sejak mereka mulai berkenalan sudah tidak slaing menyukai. Awal buruk
dikembangkan akan menimbulkan kebencian. Masing-masing pihak akan berusaha
menghancurkan pihak lawan.
-
Pertentangan rasial, adalah pertentangan
yang terjadi karena kepentingan kebudayaan. Keadaan bertambah buruk jika
terdapat salah satu ras yang menjadi golongan minoritas.
-
Pertentangan antarkelas sosial, adalah
pertentangan yang terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan, misalnya
perbedaan kepentingan antara majikan dan buruh.
-
Pertentangan politik. adalah
pertentangan yang terjadi antargolongan dalam masyarakat antara negara-negara
berdaulat. Contohnya, pertentangan yang terjadi antarpartai poltiik menjelang
pemilu atau pertentangan antarnegara.
-
Pertentangan yang bersifat
internasional, adalah pertentangan yang disebabkan oleh kepentingan yng lebih
luas menyangkut kepentingan naional dan kedaulatan masing-masing negara. Jika
terdapat pihak yang tak dapat mengendalikan diri, maka akan terjadi
peperangan.
TUGAS
MATA PELAJARAN IPS
DISUSUN
OLEH :
NAMA : DANI PERMATA S
KELAS : VII F
No : 10
SMP NEGERI 1 MAYONG
TAHUN PELAJARAN 2018/2019